Tuesday, September 19, 2006

Critical Discourse Analysis

Tulisan ini adalah catatan saya seputar CDA, dari workshop Metode Penelitian Komunikasi bersama Pak Jalaluddin Rakhmat, yang diselenggarakan oleh Jurusan Manajemen Komunikasi Fikom Unpad, yang diadakan tiap Rabu di Gd.I Lt.I.


Critical Discourse Analysis adalah sebuah metode analisis yang melihat teks, konteks dan pemaknaan, sebagai sebuah diskursus yang berkelanjutan, sambil membongkar dominasi dan hegemoni yang terjadi dalam proses diskursus tersebut.

Tujuan CDA adalah membongkar bagaimana suatu konsepsi tentang dunia, menjadi sesuatu yang fixed, dan dilestarikan sebagai kebenaran.

Critical Discourse Analyisis diperkenalkan oleh Van Dijk, namun metode ini tidak bisa dilepaskan dari pengaruh tradisi-tradisi yang berkembang sebelumnya, antara lain; postmodernisme, linguistik, strukturalisme dan post-strukturalisme.

Postmodernisme adalah studi yang menyangkal narasi-narasi besar tentang kehidupan, orientasi dan nilai-nilai yang sifatnya homogen, linear dan akumulatif.

Strukturalisme berawal dari studi kebahasaan. Bagaimana hubungan antara bahasa makna dan realita, membentuk suatu struktur. Post-strukturalisme melihat bahwa proses pembahasaan dan pemaknaan itu sebagai sebuah proses yang terbuka dan berkelanjutan, ketimbang sebagai sebuah struktur yang statis.

Diskursus pemaknaan dalam masyarakat, amat terbuka dan rentan terhadap dominasi dan ketimpangan. CDA mengambil gagasan ini dari neo-marxisme, di mana masyarakat dipandang sebagai struktur kelas-kelas yang saling berebut kekuasaan dan pengaruh. Kelas yang dominan akan mendominasi pula pemaknaan, serta memonopoli pemaknaan, hingga lebih jauh, pandangan terhadap dunia, nilai-nilai, dan norma.

CDA terutama diterapkan pada teks di media massa. Teks dan pemaknaannya, tidak bisa dilepaskan dari hubungan kekuasaan dan kapitalisme. CDA digunakan secara luas oleh feminis, dalam upaya membongkar dominasi gender di masyarakat.


Dalam memberi materi workshop, Pak Jalal tetap memandang dirinya sebagai ustadz, sehingga beliau selalu menyelipkan muatan-muatan keislaman sesuai keyakinannya yang kontraversial haha..

1 comment:

Anonymous said...

nahaaaa?????

ini khan imam teman saya di waram dan kampus.....

*kira2 begitu teriakan saya ketika membuka blog ini, sebagai result dr pencarian saya tentang CDA method di google. Booo ajarin gue donggg....
pusingggg!!! skripsi anjing!

btw pa kabar?

ginnafinalis