Saturday, October 14, 2006

Inspirasi Permed

Ini buat inspirasi Permed

detikINET (bagian dari detik.com), menyelenggarakan pelatihan nge-blog buat ibu-ibu!
Dan pelatihan-pelatihan lain untuk berbagai komunitas.

Liat itu, laptopnya banyak bgt!
Klik di sini


IT Literacy?

Alamat Agency Bandung Buat Jobtre

Temans, kmrn bnyk yg tny ttg kmngkinan jobtre d advertising agency Bdg.

Ada bnyk keuntungan jika kita jobtre di agency Bdg:

1. ga usah mikirin susahnya living in Jkt

2. kalo udah nerima, mrk biasanya sgt kooperatif dan kekeluargaan

3. bs smbil mjalani hal ln di Bdg

Berikut ini bbrp agency yg setau sy ckp terbuka dan mgkn nerima jobtre.

SKALA Jl Dipatiukur no 23 2504923/2509526

ENKAPE (PT NUANSA KREASI PRATHAMA) Jl. PHH. Mustopa No. 35 Lt. 1 70696272/70145368

MITRAMARK (PT PROMO NIAGA MITRA MARKINDO) Jl Arum Sari I No 5A Bbk Sari Kircon 7203497

SMALL & SMART: CV SMAAL & SMART jl. Ir. H.djuanda NO. 426 70714104/2533409

CABE RAWIT BANDUNG ITC Kosambi C22 Jl. Baranang Siang 4222086

Cresion Creative Community Jl. Ciumbuleuit 151C 2nd floor 2043204

Gudluck!


Untuk informasi jobtre di radio, ada mau share info?


Untuk informasi seputar Tugas Perencanaan Media (Kampanye Medlit), blog ini juga menyediakan resource center. Letaknya di sebelah kanan kamu ini, dalam box. Semacam portal yang berisi link menarik.

Semoga bermanfaat

slmt lebaran dan liburan

mhn maap lahir batin

Dedicated To Mas Wowox

Satu lagi tulisan inspiring darinya.
*Cit, kamu mau saya sebut nama di sini? We havent discussd this :p

---------------------------------------------------------
My Relationship With Foucault

Mengenal kamu memang membuat saya merindukan masa-masa dulu…

Masa-masa saya, Mas Wowox, dan Bebek Kuning bertengkar soal Foucault…

Aku ngga peduli Foucault ngomong apa lagi! Aku cuman mau pake teorinya yang ini titik. Aku ngga mau eksplor dia lagi! Semakin di-eksplor, aku makin kehilangan arah!!”

Lalu, masa-masa saya menangis, memohon supaya skripsi saya ngga perlu diselesaikan…

Aku ngga pernah bisa ngeliat ujungnya…aku ngga bisa ngebayangin gimana skripsi ini selesai… ”

Saya memang keras hati… Sejak pertama saya denger CDA ala Foucault, saya tahu bahwa teori itu bisa membuktikan teori saya tentang media… dan saya ingin membuktikannya… Meskipun….

Cieee, Cicit… gaya banget deh pake Foucault!”

Alaah, kenapa susah-susah sih? Yang penting lulus cepet lah cit…”

Cuman satu yang dukung saya waktu itu… mendukung, menemani, membantu, dan meyakinkan bahwa CDA akan menemukan ujungnya dengan sendirinya…

Tolong sampaikan tulisan ini ke Mas Wowox ya… Saya ingin dedikasikan ini karena dia selalu ada saat itu..

Asumsi Awal: Dua tahun bekerja sebagai pengelola pesan di media, membuat saya menolak mentah-mentah teori klasik bahwa media itu jahat. Bahwa media dengan sengaja mempengaruhi khalayaknya, membentuk agenda setting, menusuk khalayaknya seperti jarum suntik dan memaksakan pengaruhnya…

Bagaimana saya bisa setuju? Dalam menyusun pesan, banyak hal yang harus saya perhatikan… Harus sesuai trend, harus sesuai kebutuhan pendengar, harus sesuai kemauan pengiklan, harus begini-harus begitu…

Langkah Awal: Saya adalah generasi yang ingin eksis. Generasi yang selalu up date dengan trend. Dan saya punya cita-cita untuk selalu eksis di dunia populer. Jadi, skripsi saya harus populer doong?!

Satu terminology yang sedang trend saat itu: METROSEKSUAL!!

I have to use that terminology di skripsi saya..

Masalahnya… saya tidak menemukan teori yang bisa saya gunakan… Sampai saya dikenalkan pada Foucault yang percaya pada kecelakaan sejarah… yang mengatakan bahwa Y tidak selamanya disebabkan oleh X…

So I have to use Foucault to verify my theory… No Matter What!!

Perjalanan Panjang: Dasar dari Foucault adalah sejarah. Jadi saya berkelana mencari asal muasal Metroseksual…

Saya berkenalan dengan Mark Wahlberg dan celana dalam Calvin Klein-nya yang terkenal: SHORT BRIEF

Saya juga berkenalan dengan Mark Simpson, gay yang menciptakan kata METROSEKSUAL…

Saya sampai bercita-cita bekerja di Mark Plus & Co karena merekalah agency Indonesia yang pertama kali melakukan riset tentang Metroseksual…

Saya juga harus berkencan dengan Ery Prakasa, Editor In-Chief FHM Indonesia, majalah laki-laki yang dinobatkan sebagai majalah metroseksual pertama di Indonesia (kenapa nama editor in-Chief nya bukan Mark Prakasa ya?)

Tapi itu baru awalnya…

Setelah berbulan-bulan menyusun sejarah panjang Metroseksual (silakan liat cerita lengkapnya di jurusan), saya harus mencari relasi kuasa antara Metroseksual dan FHM… Jadi saya harus mengupas satu demi satu semua rubrik di FHM… mencari hubungan antara kajian feminis, aktivitas kaum gay, kapitalisme, dan kebiasaan pria-pria straight metroseksual yang doyan grooming… icon nya adalah






Saat itu, siklus hidup saya adalah:

11 to 8 kerja di Radio – 8 to 3 ngetik skripsi – 7 to 10 bertengkar sama mas wowox membahas skripsi…

Dan, skripsi saya masih juga belum selesai…

Karena seminggu sebelum deadline penyerahan skripsi, Bu Eni menyatakan bahwa kajian saya terlalu focus ke wacana Metroseksual dan tidak mengupas FHM –sang media- cukup dalam…

Putus asa… mau nangis…mau muntah… mau mati…

Seminggu penuh ngejar-ngejar orang FHM, pulang pergi Jakarta-Bandung untuk menyaksikan mereka memproduksi satu FHM, begadang dengan mas Wowox, bebek kuning, dan kopi tubruknya…

Akhirnya: saya berhasil membuat peta relasi kuasa antara rutin media FHM, kajian feminis, perilaku gay, dan kapitalisme…

Saya berhasil membuktikan bahwa FHM tidak hanya memproduksi pesannya karena kapitalisme… bahwa FHM adalah sebuah media yang tunduk pada kuasa-kuasa lain yang tidak terduga… Coba, siapa yang setuju bahwa FHM ada karena semangat feminis perempuan semakin kuat?! Teori yang susah diterima kan? Well, but it is!!

Ingin sekali dengan bangga saya tampilkan peta tersebut… tapi file nya udah entah dimana… (mungkin mas Wowox masih simpan?)

Dengan sombong, saya akan menyatakan bahwa peta itu sangat spektakuler. Memang ada satu panah yang salah arah, tapi toh tidak satu pun dosen penguji menyadarinya kecuali Mas Wowox dan Bu Eni yang saat itu ada di kubu saya… hehehe…

And here I am… dengan sombong pula saya ingin bilang bahwa…

Meskipun kamu bekerja full time sambil kuliah, meskipun kamu ingin mengusung tema paling populer dengan menggunakan pisau analisis kritis paling rumit, kamu tetap bisa lulus 4 tahun dengan predikat cum laude… :D

Berpikir kritis dan tetap trendy… salah satu misi hidup saya yang masih saya jalani, hahahaha…. (bahasa Pak Rachman adalah Otak kiri-Kantong kanan)

Dan dengan rendah hati, saya ingin bilang bahwa… kalau saya tidak belajar di Manajemen Media Fikom Unpad, itu semua tidak akan terjadi…

Thursday, October 12, 2006

Her Side Of The Story

Ini adalah cerita yang sama, dari sisi yang berbeda -which is more vivid and narrative than mine.
Dan kami berkomitmen (berkomitmen!), untuk mengembalikan blog ini ke khitahnya.
Her favourite quote dari Foucault, dan a glimpse of CDA itu bukan sekadar bumbu Media Studies. Tulisan ini buat saya reflektif dan kontemplatif. Seperti meletakkan kembali segelas kopi tubruk untuk membiarkannya mengendap, setelah beberapa tegukan yang panas.
It's nice that she wants to share it with you, guys!
Semoga ada hikmahnya.
Sincerely,
Pengasuh Blog Ini
-----------------------------------------------------------------------
Sekedar Berbagi
The Unique Rendezvous in Bandung…


I never thought that Bandung would be that sexy… Always in my mind, Jakarta is sexy and Bandung is nice…

The Prequel
Mengenal Jakarta itu seperti memulai belajar filsafat atau Critical Discourse Analysis (CDA). Memahami Jakarta yang sesak, macet, kotor, dan palsu, hampir sama dengan mencoba berkonsentrasi memahami setiap kalimat
dari mas Wowox (later on I complained:”Mas, bisa ngga ya kalo ngajar milih kata-kata yang lebih sederhana?”)

Stress menjalani rutinitas 9 to 9 di Jakarta bisa dibilang hampir sama dengan kebingungan setelah selesai membaca satu kalimat dari Foucault dan masih juga ngga ngerti… Setiap mematikan computer kantor di malam hari dan pulang ke kos, kok rasanya masih belum ada esensi…

Tapi, setelah beberapa saat… setelah kita tahu apa yang dimaksud dengan jika X tidak selamanya menjadi Y. Dan setelah kita bercanda dengan relasi kuasa, ternyata CDA itu menyenangkan… ternyata CDA cukup seksi… Bahkan, teori nyeleneh saya tentang ke-impoten-an media pun bisa dibuktikan dengan CDA… that was very amazing…

Dan itu pula yang terjadi disini… setelah beberapa saat, saya mulai menikmati hidup di Jakarta. Seat back and relax, berpikir tentang mimpi di tengah kemacetan Jakarta… bercanda dengan rutinitas 9 to 9 dengan selalu mencoba think out of the box (kiasan klise ini ternyata cukup berguna)… dan berdiskusi tentang hari itu dengan beberapa teman di Starbucks atau di Oh La la atau di emperan blok M (cumi asinnya enak banget).. and yes, I found it interesting… I found that the more you enjoy Jakarta, the more you get from Jakarta… and it was amazing…

And that’s how I found that Jakarta is sexy and Bandung is nice…
Menemukan banyak hal baru di Jakarta dan tetap selalu ingin pulang ke Bandung yang nyaman…


The Scene
Tit-tut tit-tut (bunyi sms handphone Samsung milik saya yang seperti tukang roti)
Mas Wowox: “Cit, isi kelas permed lagi ya? Anak-anak pilih media literacy. Bagi2 pengalaman kamu di WB dong!”

And even though I was no longer in WB…
And even though pengalaman saya cuman seuprit…

Pergi ke Bandung yang nice dan kesempatan berbagi pengalaman ke anak2 mankom were very tempting (dulu saya ngga pernah belajar ttg apa yang saya alamin di lapangan. Dan saya pikir, kalian harus tau, biar ngga sebodoh saya kalo udah ke lapangan)

“Saya ajak Meylin ya, siapa tahu nanti dia bisa bagi pengalaman di advertising”
send to: Mas Wowox
(sayang sekali materi presentasi Meylin ilang… well she’ll be back for you in months)

And there I was…
Berdiri di depan kelas dengan senyum sok pe-de. Memanggil kembali memory saya tentang berkomunikasi dengan komunitas. Dan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan yang susah-susah (eh, kalo masih ada pertanyaan silakan dilempar lagi. Sekarang sourcenya untuk mencari jawaban udah lebih banyak).

Puas sekali siang itu… semoga pengalaman se-uprit itu cukup berguna… 10 menit presentasi itu hasil dari belajar selama setahun lho… soalnya, supervisor saya di WB juga ngga tau apa-apa ttg communication development… Oh ya, saya ada modul pelatihan singkat tentang community development (nanti di-share sama anak2 ya Mam)…

The Sequel
Dan kemudian… saatnya menikmati Bandung yang nice…
Kebetulan saya tidak puasa. Ke salon bandung yang murah, strawberry special yoghurt di Cisangkuy, dan Bertemu dengan beberapa peer group dalam satu malam -that’ll be imposibble di Jakarta… 2 meeting dalam satu hari di dua tempat adalah luar biasa - Bandung is always nice you know?!!

Dan kamu memang tidak pernah tahu bagaimana sms bisa jadi berkepanjangan, dan bagaimana hasrat yang besar untuk membagi pengalaman bisa membawa kita ke duduk sebelahan di starbucks… (senang sekali bisa membantu kamu mencapai salah satu mimpi kamu – being at starbucks, hahahaha…)

“Saya pengen kerja di multinational agency”

“Kayaknya keren aja”

“Saya kenal strategic planningnya…”

“Emang gimana cara kerja multinational agency? Gimana kerja mereka di local?”

Dan pertanyaan-pertanyaan itu sangat menyenangkan untuk dibahas… at least kami merasa, kami bisa juga memenuhi cita-cita masa kecil kami: Menjadi Berguna untuk Nusa dan Bangsa….

Dan saat pembicaraan menjadi nyaman… saat saya diajak melihat nice-nya Bandung dari sisi lain… And that’s how I found the sexy side of Bandung… And yes, I do enjoy it...!!

Sekarang kamu percaya kan? … Y bukan hanya disebabkan oleh X… ada A,B,C,D, …, sampai X yang menyebabkan Y ada…

Wednesday, October 11, 2006

Siapa yang Tahu Hari Ini Akan Jadi Seperti Apa

Ketika kamu bangun dan berpikir bahwa hari itu adalah kuliah biasa, well ternyata tidak.

Ketika kamu mengetik SMS dan berpikir akan mengakhirinya pada 1-2 SMS, next thing you know, the chat went on and sucks your pulse. But you really don’t mind. Oh, no you don’t.

Memang sejak awal, first impressionnya telah mengingatkan saya pada seseorang, dan ketika dia mulai, sesuatu terlintas dalam benak saya.

Lalu sosok yang pagi itu mengajar di depan kelas, tiba-tiba duduk di sebelah kamu dan kita minum kopi bersama –being at Starbucks, buat saya selalu menjadi bagian dari sebuah narasi tentang lulus dan berkarir. Waakakakaaa

Mahasiswa bodoh ini nampak antusias dan excited,
dalam perbincangan yang sebenarnya tidak begitu dia pahami.

Kesannya seperti tuanrumah yang tamunya gantiganti.
Kali ini bersama Funky DJ Adhen dan Chandra Cupumanik
(yipee i do remember names)

Dan ketika kita mulai berpikir bahwa malam yang asik dan dipenuhi teman-teman baru itu akan segera berakhir, we went on dan surprisingly it went very smoothly.

Saya selalu menikmati saat di mana mereka bertanya-tanya, jalan yang mencekam ini akan membawa mereka ke mana. ”Kamu yakin ada tempat muter nanti, Mam?”

Lalu citylight mulai kelihatan. Ini sensasi yang orgasmik.

Bandung citylight. Sulit ditangkap kamera. You really go to see it to believe it

Seorang Communication Consultant (eh, apa namanya?) di sebuah yayasan terkemuka di bidang pendidikan, dan seorang Media Planner di sebuah agency multinasional, yang keduanya bekerja nine to five (oh, bahkan sampai malam yah?) di Jakarta yang sesak, will appreciate this sight.

Cool.
It’s merely physical…..


They did. It always works. I am a serial killer.
Konteksnya memang berubah. It is a progress and I do enjoy it too :)


Mungkin ini dosa blogger yang OOT.

the light and the sight

Tapi kalau kamu mendesak, di mana hubungan postingan ini dgn tema besar kita, well... saya cuma bilang bahwa Kita Semua Anak Mankom Nih!

Perhatikan keywords berikut ini: Publicis, McCann, WorldBank, Sampoerna Foundation, Communication Consultant, Postmomod Institute Of Media and Cultural Studies
Haha... (siapatahu keywords ini bisa memancing search engine)

Saya berjanji, setelah ini saya akan kembali posting hal-hal yang cukup penting untuk kamu baca dan copy dan print mungkin, buat baca-baca....

Dan yang satu ini mungkin tidak terlalu mengalir untuk dibaca, karena berbagai pertimbangan yg jadi restrictions buat saya untuk menceritakannya dengan bebas hikikikkk...

I dont even mention your name, girls.


Monday, October 09, 2006

Mari Melawan Lupa

Kasus Munir, setelah dibebaskannya Pollycarpus dan revitalisasi TPF oleh Presiden, kembali menjadi sorotan. Tapi sampai kapan? Akan ada hal-hal lain yang diagendakan media massa sebagai headline, mengubur cerita lama ini, sehingga kita kembali lupa.




Mungkin seperti ini pula Almarhum dulu berpikir. Hingga ia terus memperjuangkan keadilan bagi luka-luka lama. Munir berjuang demi menegakkan keadilan bagi mereka yang ditindas, dibungkam, dan dihilangkan. Betapapun media massa menemukan hal-hal baru untuk diceritakan, bukan berarti kisah yang lama telah menemukan penyelesaian. Dan ada bukunya loh, Sebuah Kitab Melawan Lupa

Tapi kita mungkin bukan aktivis. Dan kita mungkin akan menelan ludah *glek*, ketika berhadapan dengan anjing-anjing fasis yang tak kasat mata.

Namun siapa lagi?

Hey, kita-kita inilah klas menengah Indonesia, kaum terpelajar, pekerja berkerah yang bisa internetan, punya cukup pengetahuan dan wawasan, punya lebih banyak akses informasi ketimbang masyarakat lain.

Sebarkan dan ceritakan. Ingatkan orang-orang. Informasikan.

Kalau kita memang selalu ingin eksis dan ikut tren, jadikan Kepedulian sebagai sesuatu yang keren.

Sehingga anjing-anjing fasis yang tak kasat mata itu melihat. Bahwa kalo mau blacklist dan menyadap, mereka terpaksa melakukannya pada kita semua.

Karena kita semua telah sadar bahwa keadilan harus ditegakkan. Bahwa kita adalah bangsa yang tak akan membiarkan penjahat melenggang jadi pejabat. Bahwa kita manusia yang punya sistem dan peradaban. Dan sistem itu semestinya melindungi mereka yang lemah, menegakkan keadilan, memberdayakan yang tertindas.

Ini bukan tentang sosok seorang individu bernama Munir yang telah mati.
Karena Munir bukan milik janda dan anak-anaknya, Munir adalah simbol milik kita semua.

Ini tentang perjuangan keadilan melawan kezaliman; melawan anjing-anjing fasis yang masih terus beroperasi dengan uang rakyat. Kita tunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang dewasa, yang rakyatnya tidak perlu diawasi dan ditakut-takuti untuk bersatu. Kita lebih pintar dari doktrin-doktrin fasisme itu.

Sebarkan dan ceritakan. Karena jika kita terus membiarkan, kita tidak akan pernah benar-benar jadi sebuah bangsa manusia.